Kota Tua Corfu
Nilai Universal yang Luar Biasa
Ansambel benteng dan Kota Tua Corfu terletak di lokasi yang strategis di pintu masuk Laut Adriatik. Secara historis, akarnya kembali ke abad ke-8 SM dan periode Bizantium. Dengan demikian telah tunduk pada berbagai pengaruh dan campuran dari orang-orang yang berbeda. Sejak abad ke-15, Corfu berada di bawah kekuasaan Venesia selama sekitar empat abad, kemudian beralih ke Prancis, pemerintah Inggris dan Yunani. Di berbagai kesempatan, itu harus mempertahankan kerajaan maritim Venesia melawan tentara Ottoman. Corfu adalah contoh rekayasa benteng yang dipikirkan dengan baik, dirancang oleh arsitek Sanmicheli, dan itu membuktikan nilainya melalui peperangan praktis. Corfu memiliki identitas khusus, yang tercermin dalam desain sistem bentengnya dan dalam stok bangunan neo-klasiknya. Dengan demikian, itu dapat ditempatkan di samping kota-kota pelabuhan besar Mediterania lainnya yang dibentengi.
Kriteria (iv):Ansambel perkotaan dan pelabuhan Corfu, didominasi oleh benteng-benteng asal Venesia, merupakan contoh arsitektur dengan nilai universal yang luar biasa baik dalam keaslian maupun integritasnya.
Bentuk keseluruhan benteng telah dipertahankan dan menampilkan jejak pendudukan Venesia, termasuk Benteng Lama dan Benteng Baru, tetapi terutama intervensi dari periode Inggris. Bentuk ansambel masa kini merupakan hasil karya pada abad ke-19 dan ke-20. Keaslian dan integritas struktur perkotaan terutama adalah kota neo-klasik.
Tanggung jawab untuk perlindungan dibagi oleh beberapa lembaga dan keputusan terkait. Ini termasuk Kementerian Kebudayaan Hellenic (keputusan menteri tahun 1980), Kementerian Lingkungan Hidup, Penataan Ruang dan Pekerjaan Umum (Keppres 1980) dan Kotamadya Corfu (Keppres 1981). Juga relevan adalah:hukum Yunani tentang garis pantai kota-kota dan pulau-pulau pada umumnya; undang-undang tentang perlindungan barang antik dan warisan budaya secara umum (n° 3028/2002) dan pembentukan Inspektur independen baru untuk barang antik Bizantium dan pasca-Bizantium, pada tahun 2006. Sebuah zona penyangga telah ditetapkan. Kebijakan proaktif restorasi dan peningkatan benteng dan benteng telah menghasilkan keadaan konservasi yang dapat diterima secara umum. Banyak pekerjaan namun masih harus diselesaikan atau dimulai. Rencana pengelolaan telah disiapkan. Rencana aksi perkotaan, yang sejalan dengan rencana pengelolaan properti yang dinominasikan, baru saja diadopsi (2005) untuk periode 2006-2012.
Pusat Sejarah (Chorá) dengan Biara Santo Yohanes Sang Teolog dan Gua Kiamat di Pulau Pátmos
Situs Arkeologi Filipi